Selasa, 20 Desember 2011

Mudahya belajar design Photo - Video Editing

Pada era globalisasi ini banyak sekali aplikasi - apalikasi atau software penyedia pengolahan foto atau video. Gak usah heran ataupun pusing di jaman ini bahkan ada banyak wabsite menyediakan pembikinan cover majalah dan kita hanya memasukan foto kita dan hasilnya akan menjadi seperti majalah,
software - software untuk memanipulasi photo atau video banyak sudah di pasaran dari yang gratis sampe yang bayar, di setiap masing masing software memiliki kelebihan masing masing, dan gak usah bingung atau pun berkecil hati dengan kemampuan kita dalam menguasi program program tersebut. banyak sekali buku buku editing photo dan video yang dijual di toko buku manapun, walupun begitu sebagian dari kita ada orang yang menegah ke atas dan menegah kebawah. Gak usah berkecil hati dengan tidak membeli buku banyak sudah penyedia layanan onLine yang digunakan untuk salah satu media pembelajaran. 


Read more "Mudahya belajar design Photo - Video Editing..."

Rabu, 25 Mei 2011

Manusia dan Tanggungjawab

A. Pengertian tanggung jawab

Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .

B. Macam –macam tanggung jawab

Manusia itu berjuang memnuhi keperluannya sendiri dan untuk keperluan orang lain.dalam usahanya manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan.dengan denikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang di buatnya.atas dasar ini, lalu di kenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:

• Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap didir sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri daam mengembangkan keperibadian senbgai manusia pribadi.
Contohnya:
Nurul membaca sambil berjalan.meskipun senentar-bentar ia meliaht jalan,tetap juga ia lengah,dan terperosok kesebuah lobang.kakinya terkilir.ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu.ia harus beristrahat di rumah beberapa hari. Konsekuensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.

• Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masuarakat kecil.tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan
• Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, selain dengan keduduknnya sebagai mahluk social.karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut.

• Tanggung jawab kepada bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia,tiap individu adalah warga Negara suatu Negara.dalam berpikir,berbuat,bertindak,bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh Negara.manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.bila perbuatan manusia itu salah,maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

• Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,melainkan untuk menngisi kehidupan manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan.sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci mlalui brbagai macam agama.

C. Pengabdian dan pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.pengadilan dan pengorbanan adalah perbuatan bail untuk kepentingan manusia itu sendiri.
• Pengabdian
Pengabdian aadalah perbuatan baik yang berupa pikiran,pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.apabila orang bekerja keras seharian penh untuk mencukupi kebutuhan.lain hal nya jika kita membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian,tetapi hanya bantuan saja.
• Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan,sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian.dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
D. Perbedaan pengabdian dan pengorbanan
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengabdian tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan, sulit di katakana pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya.tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman .
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.pengorbanan dapat berupa harta benda , pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran ,perasaan, tenaga,biaya,waktu. Dalam pengabdian selalu ditunut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian
Read more "Manusia dan Tanggungjawab..."

Manusia dan Pandangan Hidup

Pengertian pandangan hidup

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup bersifat kodrati.karena itu ia menentukan masa depan seseorang,untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil peikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:·Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.·Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut·Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi.jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik.Pandangan hdup pad dasarnya mempunyai unsurunsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik. Yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.

Cita-cita
 Menurut kamus umum bahasa indonesia, adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran.
Yang merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.Dapatkah seseorang memcapai apa yang dicita-citakan?hal itu tergantung dari tiga factor. Pertama ialah factor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya itu sendiri. Yang kedua ialah factor kondisi, yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Factor yang terakhir merupakan factor tingginya cita-cita dalam mencapai
cita-cita itu.

Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral,perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal.karena merupakan pribadi,manusia mempunyai pendapat sendiri,ia mencinta diri sendiri,ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dan sebagainya.Sebagai makhluk tuhan, manusiapun harus mendengarkan suara hati tuhan. Suara tuhan selau membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan
hokum tuhan. Baik-buruk kebajikan dan ketidakbajikan menimbulkan daya kreatifitas bagi seniman.
Factor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal, yaitu :
Pembawaan (HERIDITAS)Lingkungan (ENVIRONMENT) Pengalaman

Usaha/Perjuangan
Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Karena itu tidak boleh bermalas-malas, bersantai-santai dalam hidup ini.

Keyakinan/Kepercayaan
Keyakina yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu :
a. Aliran Naturalise
Hidup manusia itu dihungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan
gaib itu dari natur, dan itu dari tuhan.
b. Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Dengan akal manusia dapat berpikir. Dengan akal diciptakan
teknologi yang dapat membantu mencapai kebajikan yang maksimal.
c. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah gabungan dari kekuatan gaib dan juga akal.segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi, apa yang benar menuru logika
berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.

Langkah-langkah Berpandangan hidup yang baik

Untuk mencapai tujuan dan
cita-cita dengan baik, kita memerlukan langkah-langkah pandangan hidup.
Langkah-langkah itu sebagai berikut :
a. Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap awal dari setiap
aktifitas hdupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
b. Mengerti
Mengerti disini
dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri
c.Menghayati
Selanjutnya setelah kita mengerti, adalah menghayati pandangan hidup itu
d. Meyakini
Setelah mngetahui kebenaran dan validitas dari pandangan hidup itu, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu
e.Mengabdi
Pengabdianmerupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang
telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri dan oleh orang lain. Dengan mengabdi kita akan merasakan manfaatnyaJadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati, dan meyakinii pandangan hidup ini, maka selayakya disertai dengan pngabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik
dalam waktu tentram lebih-lebih bilamenghadapi hambatan, tantangan, dan sebagainya.
Read more "Manusia dan Pandangan Hidup..."

Selasa, 26 April 2011

Manusia dan Kegelisahan


A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir tidak tenang, tidak sabar, cemas1. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai. Menurut pendapat Sigmund Freud ahli psikoanalisa, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril2.
1. Kecemasan Kenyataan (Obyektif)
Merupakan pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dari luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda – benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.

2. Kecemasan Neorotik
Merupakan kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebagainya.
a. Bentuk kecemasan yang timbul kerena penyesuaian diri dengan lingkungan.
Kecemasan itu timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan idenya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, dan sesalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
b. Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia).
Rasa takut ini sudah menular, sehingga kadang – kadang tanpa alasan dan hanya karena pandangan saja, yang kemudian dilanjutkan dengan khayalan yang kuat dapat menimbulkan rasa takut. Bentuk khusus dari phobia adalah bahwa intensitit ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya.
c. Rasa takut lain karena rasa gugup, gagap, dan sebagainya.
Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neurotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh idenya, meskipun ego dan super-ego melarangnya.


3. Kecemasan Moril
Merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani. Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam – macam emosi antara lain iri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa khawatir, cemas, takut, gelisah dan putus asa.

B. Faktor Penyebab Kegelisahan
Banyak orang berpikir bahwa kegelisahan merupakan keadaan yang tak ”diinginkan”. Tetapi para ahli jiwa berpendapat bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup manusia, atau sebagai ”kawan akrab” yang memberi stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan yang dialami oleh manusia disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut :
1. Karena manusia memiliki hati dan perasaan yang mebuatnya merasa gelisah ketika memikirkan suatu hal, seperti perasaan bersalah atau mengkhawatirkan sesuatu.
2. Kerena berkumpulnya motif-motif yang tidak semuanya dapat terpuaskan, tetapi memerlukan kesabaran untuk menundanya, bahkan bila perlu ditinggalkan. Apabila tidak bisa mengatasinya maka akan timbul kegelisahan.
3. Ketidakmampuan untuk bertindak, seperti kekurangan fisik yang dialami oleh seseorang. Ketika seseorang memiliki keinginan yang melebihi kemampuannya, maka itu akan menjadikan suatu kegelisahan tersendiri.
4. Karena lingkungan sosial, dimana manusia satu dan yang lainnya saling ketergantungan, sehingga jika orang satu dengan lainnya tidak dapat saling memberi seperti yang diharapkan maka hal ini akan menjadi sumber kegelisahan.
5. Karena keterbatasan jumlah keinginan yang dapat dicapai pada suatu saat.
6. Dan pada hakikatnya orang takut kehilangan hak – haknya, sebagai akibat dari ancaman baik ancaman dari luar ataupun ancaman dari dalam.

Kegelisahan yang melanda diri seseorang dapat berakibat buruk pada diri sendiri dan orang lain. Seperti, emosi yang tidak terkontrol, pikiran jadi tidak tenang, jadi gugup, dan mudah tersinggung. Jika seseorang yang sedang mengalami kegelisahan kemudian dihadapkan pada sebuah situasi yang kurang menyenangkan hati, maka jika tidak dapat bersabar, amarah akan melanda dan dapat merugikan orang lain.

C. Cara Mengatasi kegelisahan
Dalam mengatasi kegelisahan ini yang paling utama adalah harus melalui dari diri kita sendiri, yaitu kita harus dapat bersikap tenang. Karena dengan bersikap tenang, kita dapat berfikir dengan tenang pula, dan segala kesulitan dapat kita atasi. Dengan ketenangan ini pula orang yang akan mengancam kita mungkin akan mengurungkan niatnya.

Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kecemasan tersebut dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu bisa terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua, kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan bersamaan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan – keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita3.

Dan cara paling ampuh dalam menghadapi kecemasan ini yaitu kita berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar, tabah, tenang dan ikhlas, sehingga ia mau mengabulkan permhonan kita dari perasaan kecemasan ini, sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadanya. Read more "Manusia dan Kegelisahan..."

Manusia dan Harapan

HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orangyang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapanbergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baikkepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perluusaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orangmenginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatupergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusiahidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Padahakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapanmanusia atau kebutuhan manusia itu adalah :

1. kelangsungan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita


Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagihidupnya. Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap dapatmencemarkan atau menjatuhkan namanya.

Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :

1. teori koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten denganpernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia.Paul pasti mati.

2. teori korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yangdikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.

3. teori pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifatfungsional dalam kehidupan praktis

Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. kepercayaan pada diri sendiri
2. kepercayaan padaorang lain
3. kepercayaan pada pemerintah
4. kepercayaan pada Tuhan

Arti Doa / Do'a
Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya.

yeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata:

"Setiap perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah."

Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:

1. Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagimenjadi tiga:

a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala)

b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.

c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Add caption

2. Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya
Read more "Manusia dan Harapan..."

MANUSIA dan KEADILAN

Keadilan
Banyak para ilmuwan berpendapat tentang apa itu keadilan. Tetapi pengertian keadilan itu secara umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.
Contohnya: seorang karyawan yang hanya menuntut hak kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya tentu cenderung disebut memeras. Sebaliknya pula, seorang majikan yang terus menerus menggunakan tenaga orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraannya, maka perbuatan itu menjurus kepada sifat memperbudak orang atau pegawainya. Oleh karena itu, untuk memperoleh keadilan, misalnya, kita menuntut kenaikan upah, sudah tentu kita harus berusaha meningkatkan prestasi kerja kita. Apabila kita menjadi majikan, kita harus memikirkan keseimbangan kerja mereka dengan upah yang diterima.

Keadilan Sosial
Berbicara tentang keadilan, sila kelima Pancasila, berbunyi: “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bung Hatta menjelaskan bahwa pada sila kelima mengandung arti “keadilan social adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur”. Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut:
”Sila keadilan social mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hokum, politik, ekonomi, dan kebudayaan”.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan social itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni:
1) Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3) Sikap suka member pertolongan kepada oranhg yang memerlukan.
4) Sikap suka bekerja keras.
5) Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Delapan jalur pemerataan yang merupakan asas keadilan social yaitu:
1) Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2) Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3) Pemerataan pembagian pendapatan
4) Pemerataan kesempatan kerja
5) Pemerataan kesempatan berusaha
6) Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7) Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
8) Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

Macam-macam keadilan sebagai berikut:
a) Keadilan Legal atau Keadilan Moral
b) Keadilan Distributif
c) Keadilan Komutatif

Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan, dan niat.
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hokum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agara namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Pada hakekatnya, pemuliahn nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.

Read more "MANUSIA dan KEADILAN..."

Manusia & Penderitaan

Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta adalah artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia.

Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.


Tiga Siksaan Yang Sifatnya Psikis :

1. Kebimbangan : dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah kawannya yang akan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami,sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputuan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.

2. Kesepian : dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang.
3. Ketakutan : merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia.
b. Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
c. Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
d. Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempatyang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
e. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
f. Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.


Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a) Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
b) Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1) Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2) Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur / lari, sehingga cara bertahan dirinya salah. Pada orang lain yang tidak menderita kekalutan mental akan memecahkan solusi masalahnya, sehingga tidak menekan perasaan. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan dan memecahkan persoalan.
3) Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a) Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b) Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi. Misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
c) Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.



Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah:
a) Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
b) Negatif : trauma yang dialami diperlannkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

Penderitaan dan Sebab-Sebabnya
Sebab-sebab timbulnya penderitaan dapat dikelompokan menjadi:
a) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia dari karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, misalnya pembantu rumah tangga yang diperkosa oleh majikannya. Perbuatan buruk manusia tehadap lingkungan juga menyebabkan penderitaan manusia.tetapi manusia tidak menyadari hal ini. Mungkin kesadaran itu baru timbul setelah musibah yang membuat menusia menderita. Contohnya, terjadi tanah longsor gara penebangan hutan secara illegal dan juga banjir, dapat merugikan manusia lain.
b) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan. Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran , tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Contohnya adalah, orang yang buta sejak lahir, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya.

Pengaruh Penderitaan
Pengaruh Yang Akan Terjadi Pada Seseorang Jika Mengalami Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh barmacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, sampai ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan penderitaan itu adalah hanya bbagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau siak anti.

Read more "Manusia & Penderitaan..."
 

Software Pemutar Musik

Blog Tricks


LoVe HeaRt

Bangles - Enternal Flame .mp3


Found at bee mp3 search engine

Great Morning ©  Copyright by aLL about my diary | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks